HALO, Maba Mikroskil! Apa kabar kalian? Ada yang culture shock di hari pertama menduduki bangku kuliah? Udah terbiasa atau masih bingung menyikapi lingkungan baru? Atau udah nyerah aja pengin out? Jangan, dong.
Beda banget cara ngajar dosennya sama guruku dulu!
Susah dapet temen di sini, semua pada ambis!
Bener-bener beda sama sirkelku di SMA dulu!
Kira-kira begitulah isi hati seorang mahasiswa baru. Yak, memang banyak kekhawatiran terjadi di awal menjelajahi hal baru. Namun, mulai melangkah dengan hal paling kecil juga dapat menjadi kontribusi mencari jati diri di kemudian hari! Benar, nggak ada yang lebih menarik daripada mengulik psikologi seseorang.
Dosen Ramah
Ya, siapa pun bakal mudah adaptasi kalau sama tipe dosen satu ini. Nggak perlu panjang-panjang, pikiran kita pasti tertuju pada sifat nggak pelit nilai, mampu mencairkan suasana kelas, dan terbuka. Kesempatan seperti ini sangat perlu dimanfaatkan agar kuliah kita nggak terlalu tegang. Selain itu, IPK nggak akan tandus. Hehe.
Jika sudah dekat, nggak menutup kemungkinan ada halaman lain bisa kita baca dari buku pikiran dosennya terhadap wawasan tertentu. Kalau tertarik menilik ilmu di luar mata kuliah, tips ini patut dicoba! Mereka pasti dengan senang hati mencurahkannya.
Dosen Trendi
Pengin tampil stylish? Dosen ini patut dicontoh. Ya, kalau pengin tahu fashion yang lagi ngetren sekarang, tinggal lihat dosen ini saja. Di samping enak diajak berdiskusi, kita bisa mendapatkan inspirasi outfit keren dari mereka kalau lagi buta style atau jenuh sama ciri khas sekarang. Terutama bila kita kebetulan memiliki ukuran tubuh serupa dengan sang dosen, nggak sulit bagi kita melihat kecocokan outfit semisal kita memakainya.
Dosen Mager
Tak cuma mahasiswa, dosen bisa mager juga, kok. Akan tetapi, jangan khawatir. Mager bukan berarti negatif melulu, ya. Dosen tipe ini biasanya punya banyak kerjaan selain mengajar, sehingga materi yang diajarkan nggak akan banyak, mudah dimengerti, dan tentunya tepat sasaran.
Dosen Killer
Makin lama auranya makin gimana gitu, ya? Santai aja. Dari dulu sampai sekarang, kita nggak bakal jauh dari istilah killer. Namun, di balik kegalakan mereka, sebenarnya dosen-dosen yang kita bilang killer ini biasanya cuma ingin anak-anak didiknya dapat mencapai ekspektasi yang setinggi gedung pencakar langit aja, kok.
Candaaa. Tapi, serius. Cobalah raih sedikit saja keping dari ekspektasi mereka dalam segi apa pun, seperti menyimak pelajaran sungguh-sungguh, rajin bertanya; aktif di kelas, sang dosen pasti akan bahagia. Selain itu, tidak perlu takut akan kehadiran mereka; bersikap biasa saja, tapi tetap sopan, membuat mereka merasa dihargai.
Begitulah, artikel seputar karakter dosen. Yak, saat SMA, kita merasa lebih diperhatikan, terutama dalam sisi akademik (walaupun beberapa nggak merasa, ya). Beda sama dosen, sebagian besar menganggap kita terlalu dewasa untuk diceramahi atau ditegur. Bahkan, mereka bisa diam saja tak memberi reaksi apa pun melihat kita bermain HP saat mengajar.
Namun, terkadang di balik diamnya, mereka sudah menandai kita hingga akhirnya nilai kitalah dipertaruhkan. Jadi, harus hati-hati!
Anyway, dari semua kategori di atas, mana saja tipe dosen kamu?