SECARA singkat, bakat adalah kemampuan mendasar kita mempelajari suatu bidang lebih cepat dari orang lain, tapi hasil yang didapat justru lebih bagus, sedangkan minat butuh waktu, tenaga, dan usaha lebih agar tetap terasah. Namun, idealnya, kedua hal itu harus sejalan dan saling menguatkan, sehingga kita mampu berkembang dan bisa menerapkannya pada pekerjaan.
Baca juga: Bingung sama Passion Sendiri?
Ini Tips Cari Minat dan Bakat!
Akan tetapi, ada saat di mana minat dan bakat kemungkinan bertabrakan, seperti bakat kita adalah bernyanyi, tapi minat kita inginnya menjadi seorang petinju. Atau jenius secara intelektual, tapi malah berminat menjelajahi dunia seni. Contoh-contoh simpel ini sebenarnya banyak yang merasakannya, lho.
Jadi, seharusnya kita pilih minat atau bakat?
Nah, menurut berbagai studi dan para ahli, ada dua alasan mengapa mengikuti minat daripada bakat ternyata merupakan opsi lebih baik.
Minat adalah Cikal Bakal Kesuksesan
Minat adalah hasrat dan hasratlah bahan bakar yang membuat kita bersemangat melakukan sesuatu. Banyak figur ternama sukses karena dorongan kuat dari minat; tidak selalu karena bakat. Jadi, kita juga bisa mengerjakan sesuatu lebih akurat dan berkualitas karena tunjangan hasrat dari minat.
Pada anak kecil, biasanya minat terlihat dari kesediaan mereka menghabiskan banyak waktu atau tenaga agar mencapai hasil memuaskan walau sudah gagal beberapa kali. Jadi, jangan paksa anak-anak menekuri bidang yang bukan merupakan perhatian mereka agar tidak menghambat perkembangan.
Bakat tanpa Minat Jarang Tumbuh
Bakat memang bersifat anugerah bawaan lahir, tapi akan mati juga bila tidak ada polesan dari minat. Layaknya batu biasa tak terasah yang sebenarnya bisa menjadi berlian jika diasah dengan baik. Itulah mengapa, kita masih ada harapan bila minat berkembang tanpa bakat, karena kita ada bahan bakar untuk kerja keras dan berkembang.
Jika para orang tua penasaran ingin menumbuhkan bakat atau minat anak, sebaiknya dukunglah minat dia, apalagi ketika anak menampakkan tanda-tanda tidak tertarik mengembangkan bakatnya. Sebab, minat adalah bagian vital dalam pengembangan diri.
Perlu diingat, mengikuti bakat bukan suatu keharusan, asal punya kemauan dan ingin bekerja keras. Meski akhirnya kita terpaksa memilih salah satu, masih ada sejumlah wadah bagi kita mengasah hal yang ditinggalkan. Salah satu medianya adalah organisasi-organisasi di sekolah atau kampus sebagai tempat kita refreshing di kala berkuliah, seperti Universitas Mikroskil menyediakan sembilan belas organisasi untuk mahasiswa-mahasiswi.
Jangan dilanda rasa bingung karena merasa diharuskan memilih minat atau bakat, fokuslah pada jalan yang membawa kita mencapai tujuan hidup.
Jika minat dirasa dekat dengan tujuan hidup, kembangkan saja. Sebaliknya bakat. Paling penting, jangan mengabaikan masa depan demi kesenangan sesaat. Kunci terpenting dalam kesuksesan adalah berusaha dan belajar.
Penasaran apa saja organisasi di Universitas Mikroskil? Silakan klik di sini.