KALAU sering berkutat di dapur, kita semua pasti tahu bahwa memotong bawang adalah hal menyebalkan karena pedihnya itu menusuk dari mata, hidung, sampai hati sanubari. Namun, mau nggak mau kita harus tetap berhadapan dengannya karena bawang salah satu bumbu penambah aroma harum masakan.
Nah, sejumput ilmu buat kita, ada bahan kimia nggak stabil terkandung dalam bawang, sebutannya syn-propanethial-s-oksida. Nggak usah dihafal, tak penting. Yang penting tahu aja itu zat bikin mata pedih. Nah, pas bawang terpotong, zat kimia itu kemudian menguar dan akhirnya bertegur sapa dengan kelenjar air mata kita.
Akan tetapi, sebenarnya ada cara mencegahnya, lho. Jadi, nggak akan ada lagi acara air mata mengalir ssegala seperti orang bodoh. Yak, sesuai judul. Permen karet! Udah pada tahu belum kalau mengunyah permen karet cegah kita menangis?
Mengapa begitu?
Pasti pada bertanya-tanya, ya. Kok kayak nggak sinkron gitu antara permen karet sama memotong bawang? Namun, kedua hal ini pada kenyataannya berhubungan, kok, dan alasannya pun simpel aja: mengunyah permen karet membuat otot wajah bergerak dan menangkis zat syn-propanethial-s-oksida pergi. Selain itu, mengunyah permen karet tanpa sadar membuat kita ambil napas dari mulut, sehingga jumlah iritasi mengenai kelenjar mata dan hirupan udara dari hidung pun lebih berkurang.
Kalau merasa nggak suka tiap potong bawang harus terikat sama permen karet, bisa dicoba dengan membekukannya dahulu. Potongnya di ventilasi terbuka biar nggak di situ-situ saja aromanya. Bagian terbuka hadapkan ke talenan agar zatnya tidak mudah menyebar. Jangan lupa pakai pisau tajam juga biar cepat kelar, tapi hati-hati, ya!
Saran Penulis, lihat tutorial memotong bawang di YouTube biar nggak menjadikan sesuatu yang salah sebuah kebiasaan. Karena kalau penerapan sudah benar, mustahil tidak membuat kita merasa lebih tepat menjalani kegiatan tersebut.
Mulai sekarang, nggak usah berurai air mata lagi kalau mau mengupas bawang. Cukup mengeluarkan isi dompet saja yang bikin perih.