Sering Terdengar Bisingnya, Sudah Tahu Belum Sejarah Terompet Tahun Baru?

TEROMPET kayak gambar di atas sering muncul dan diperjualbelikan di tepi jalan raya ketika tahun baru. Kita, para Netizen +62, udah pasti pernah beli dan merasakan sensasi meniupkannya, bukan? Ditiup sampai ludah habis, ujung terompet bau naga, dan kartonnya basah karena ludah bercampur jigong.

Penasaran nggak, sih, apa hubungan terompet penuh rumbai blink-blink aneka ragam itu sama tahun baru? Apa sekadar bikin bising seisi rumah? Tentu tidak, Ferguso.

Sejak tahun 1500 SM, terompet telah menghias dunia militer dan peperangan selain untuk ritual agama. Namun, penggunaan terompet beralih menjadi alat musik pada Abad Pertengahan atau sering disebut Zaman Renaisans.

Mengapa begitu?

Tiap negara sudah pasti, dong, ada tradisi tersendiri menyambut tahun baru, termasuk Indonesia yang memercikkan semarak meriah pergantian tahun melalui kembang api dan meniup terompet. Namun, siapa tahu kalau kebiasaan ini berawal dari budaya masyarakat Yahudi?

Pada malam tahun baru, tiupan serunai atau shofar—sejenis terompet dengan bunyi serupa terompet kertas milik kita di Indonesia—diperdengarkan masyarakat Yahudi dalam rangka introspeksi diri pada malam tahun baru. Adapun kegunaan lain bagi mereka adalah simbol keagamaan untuk beribadah.

Hingga saat ini, pedagang terompet kertas memang masih bermunculan di beberapa kota Indonesia sebelum tahun baru menjelang, tapi sudah berkurang jauh daripada beberapa tahun lalu saat orang-orang belum kenal pandemi dan koronavirus.

Selain koronavirus pun, sebenarnya beberapa penyakit juga memiliki kemungkinan turut ditularkan melalui terompet kertas karena adanya pertukaran air liur dari pedagang untuk tes nyaringnya baru dijual. Meskipun bisa saja mereka memanfaatkan alat tertentu daripada mulut sendiri, selalu saja ada pelanggan kurang ajar sebelum kita mengira aroma napas naganya begitu wangi, sehingga seluruh terompet bisa dicoba seenaknya.

Namun, bila memang ingin bernostalgia ataupun mencoba kembali terompet kertas saat ditemui di tepi jalan, kita bisa saja, kok, membersihkan ujung terompet terlebih dahulu agar lebih bersih.

Artikel Terkait