6 Hal Ini Harus Diperhatikan  Programmer Pemula Biar Makin Efektif! 

tips ngoding pemula

Prospek kerja tinggi, pendapatan mumpuni, fleksibel, bisa tampil kece, bekerja di kafe hingga gedung-gedung tinggi. Wah, idaman banget, nih. Eits, tapi tunggu dulu! Jangan langsung tergiur, Guys! Dengan berbagai kelebihan di atas, tentu harus ada harga setimpal. 

Menjadi seorang programmer tidak sebatas berkutat dengan monitor dan mengetikkan sintaks acak. Bak menyelam dalam lautan gelap, kita harus memiliki tekad, usaha serta semangat besar mengarunginya.  

Akan tetapi, sulit bukan berarti mustahil, ya. Dengan tekun berlatih dan belajar, serta menggunakan metode tepat, bukan tidak mungkin kita akan menjadi programmer unggul di masa depan.  

Nah, untuk kalian yang tertarik terjun di dunia pemrograman, artikel ini telah merangkum beberapa hal yang harus diperhatikan untuk membantu proses pembelajaran kita menjadi lebih efektif. Ada apa saja, ya? Yuk, simak! 

1. Pelajari Bahasa Inggris

Sebelum mempelajari bahasa pemrograman, ada baiknya kita menguasai Bahasa Inggris terlebih dahulu. Menguasai Bahasa Inggris akan sangat membantu kita saat mempelajari bahasa pemrograman nantinya.  

Karena merupakan bahasa internasional, mulai dari sumber pembelajaran seperti artikel, modul, buku, dokumentasi, eror, hingga sintaks kode dijelaskan dalam Bahasa Inggris. Jika hanya bergantung dengan Bahasa Indonesia, proses eksplorasi kita akan sangat terbatas. kita akan kesulitan menemukan penyelesaian terkait eror yang dialami, diskusi, hingga dokumentasi, karena mayoritas tersedia dalam Bahasa Inggris. 

2. Hindari Belajar dari Banyak Sumber Sekaligus

Semakin banyak sumber belajar yang dimiliki, semakin cepat pula proses pembelajaran kita. Eits, jangan salah! Sebaliknya, menerima terlalu banyak informasi akan membuat kita kesulitan memilah sumber pembelajaran sesuai, akibatnya kita akan kebingungan hingga tak kunjung memulai pembelajaran.  

Dewasa ini, cukup mengetikkan beberapa kata kunci, segala informasi akan tersedia dalam waktu singkat. Dengan adanya akses, mereka yang baru terjun ke dunia pemrograman akan merasa kewalahan akibat banyaknya sumber pembelajaran tersedia.  

Baca Juga: 5 Website Belajar Coding Gratis Terbaik, Buruan Kunjungi! 

Saat mempelajari sesuatu, ada baiknya kita hanya fokus pada beberapa sumber pembelajaran. Dengan begitu, skema belajar kita akan lebih runtut.  

3. Belajar dengan Konsisten  

Nah, untuk menjadi seorang programmer, kita perlu menekankan konsistensi dalam belajar, terutama untuk para pemula otodidak.  

Konsistensi belajar akan membantu kita menjadi lebih cepat menguasai lika-liku pemrograman. Nggak perlu ribet, cukup luangkan waktu 1 hingga 2 jam sehari, atau bisa dengan buat jadwal rutin mingguan, agar kita terbantu untuk proses belajar ke depannya. 

4. Biasakan Menggunakan Dokumentasi  

Layaknya kamus, dokumentasi merupakan ladang informasi berisi penjelasan mengenai fitur dan seluk-beluk suatu bahasa pemrograman. Saat mempelajari suatu bahasa, kita akan sering menjumpai fungsi atau kata-kata baru yang membingungkan. Nah, dokumentasi dapat digunakan sebagai pedoman pemahaman kita.  

Walau bermanfaat, dokumentasi sering menjadi pilihan kedua terutama bagi seorang pemula, lantaran dokumentasi biasanya hadir dalam format tulisan, berbahasa Inggris dan kadang berisi istilah-istilah membingungkan. YouTube dan Cheatsheet yang tersedia malah menjadi alternatif pertama. 

Meski merepotkan, dengan membiasakan diri menggunakan dokumentasi, akan melatih kemampuan analisis terkait fungsi dan pernyataan yang ada pada dokumentasi, agar bisa diimplementasikan pada program Teman-teman nantinya. 

5. Manfaatkan Google 

Programmer juga manusia. Menjadi programmer bukan berarti harus menghafal ribuan sintaks dan fungsi kode yang ada. Manfaatkan Google! Jangan takut dianggap bodoh dan tidak profesional, fungsi dari mesin pencari tersebut kita sia-siakan. Padahal, seorang programmer senior sekalipun masih memanfaatkan Google untuk mengatasi permasalahan mereka.  

Melalui Google, kita dapat dengan mudah menemukan permasalahan yang dialami, lantaran kebanyakan eror dan bug yang terjadi sudah pernah didiskusikan dan diselesaikan oleh komunitas-komunitas antar programmer seperti Stack Overflow, GeeksforGeeks, Dev.to dan masih banyak lagi.  

6. Version Control  

Semacam manajemen sintaks, version control merupakan alat yang digunakan untuk berkolaborasi, biasanya digunakan oleh developer dengan cara merekam setiap perubahan dan modifikasi sintaks mereka dari waktu ke waktu, hingga menjadi kumpulan sintaks kompleks yang siap untuk di kembangkan.  

Nggak usah bingung, version control memiliki banyak fungsi. Nggak hanya untuk berkolaborasi antar programmer hebat saja. Sebagai pemula, kita hanya memanfaatkan fungsi lain dari version control, yakni untuk memanajemen kumpulan sintaks kita agar menjadi lebih aman dan tertata. 

File sintaks pada program  bisa saja disimpan pada repositori offline, seperti File Explorer. Akan tetapi, file akan rentan mengalami masalah seperti corrupt data hingga hilangnya file. Oleh karena itu penggunaan version control merupakan langkah yang patut dicoba.  

Repositori online akan membuat proses penyimpanan menjadi lebih terarah dan fleksibel, karena dapat diakses dari perangkat mana pun. Beberapa layanan version control yang dapat dicoba antara lain, GitHub, Git, Mercurial, Monotone dan masih banyak lagi. 

Akhir kata, mempelajari hal baru akan memberikan tantangan baru pula, tergantung bagaimana kita berjuang dalam menghadapi tantangan tersebut. Semoga poin-poin pada artikel di atas dapat menjadi solusi dari tantangan yang akan dihadapi ke depannya. Tetap semangat! 

Artikel Terkait