Fokus Lebih Baik, Ini 5 Cara Mengatur Waktu Istirahat dan Belajar Efektif

ilustrasi manajemen waktu

Bicara tentang sulit fokus, banyak dari kita langsung menyalahkan penggunaan gadget dan lingkungan, padahal hal tersebut nggak datang faktor eksternal aja. Salah satu faktor yang paling menentukan kesehatan konsentrasi kita adalah istirahat. Terutama bagi pekerja atau pelajar di kota-kota besar sering memaksakan diri agar dapat beraktivitas dan mengabaikan istirahat.  

Jadi gimana, sih, agar kita dapat mendapatkan porsi dari belajar atau bekerja dengan istirahat seimbang? Nah, di bawah ini ada beberapa teknik yang bisa kita coba dalam memanajemen waktu dengan efektif. Apa saja, ya?  

1. Pomodoro

Teknik ini menjadi salah satu yang paling populer di kalangan penggiat pelajar. Terinspirasi dari cara kerja timer tomat di dapur, yang juga menjadi asal-usul namanya, Pomodoro yang berarti tomat dalam Bahasa Italia. Untuk mencoba teknik ini cukup sederhana: 

1. Siapkan timer 25 menit, lalu mulailah belajar atau bekerja, 
2. Jika timer berbunyi, ambil jeda istirahat selama 5 menit,

Lakukan sebanyak empat kali repetisi, lalu ambil jeda istirahat selama 20 hingga 30 menit. Dengan teknik ini, fokus belajar dan waktu istirahat akan menjadi seimbang. Namun, bagi yang ingin fokus lebih, dapat mencoba komposisi 50-10 menit, kok. 

2. Teknik Flowtime

Ketika teknik Pomodoro nggak lagi menjadi opsi, teknik Flowtime mungkin bisa menjadi solusinya. Dibandingkan dengan teknik Pomodoro yang terstruktur, teknik Flowtime lebih fleksibel dalam memanajemen waktu dan fokus. 

Cara menerapkannya pun cukup mudah, cukup siapkan timer dan atur mode hitung maju. Jalankan waktu dan lakukan tugas sampai kita merasa butuh istirahat, kemudian tekan tombol pause. Ambil 20% dari lama kerja kita, itulah waktu istirahat yang dibutuhkan. 

Teknik Flowtime cocok saat kita sedang mengerjakan tugas-tugas yang memerlukan kreativitas dan pemecahan masalah, di mana waktu 25 menit dari teknik Pomodoro terasa kurang. Dengan teknik ini, kita bisa lebih fleksibel dalam mengatur fokus untuk tetap produktif. 

3. Animedoro

Bagi penggiat jejepangan dan pencinta anime, teknik ini mungkin akan sangat mengasyikkan. Dengan Animedoro, kita akan diajak untuk belajar sambil menonton anime kesukaan kita. Konsepnya hampir sama dengan teknik Pomodoro, di mana kita akan membagi waktu untuk bekerja dan istirahat. Namun, bedanya saat waktunya istirahat, kita bisa memanfaatkannya untuk menonton anime. 

Source: Ilustrasi Anime (anisearch.com)

Namun, ingatlah untuk tetap seimbangkan waktu antara belajar dan menonton anime. Jangan sampai menyebabkan ketergantungan. Animedoro cocok digunakan ketika kita menghadapi tugas yang panjang dan monoton seperti membuat rangkuman, tugas mengetik, hingga laporan. Dengan teknik ini, pikiran kita akan terasa lebih segar dan kembali produktif saat bekerja. 

4. Teknik Ultradian

Metode belajar ampuh lainnya adalah teknik Ultradian. Teknik ini merupakan siklus yang memanfaatkan siklus biologis tubuh untuk membagi waktu belajar dan istirahat agar lebih efektif.  

Pada prinsipnya, tubuh manusia itu terdiri dari gabungan proses repetisi dan ritme, salah satunya adalah siklus ultradian. Siklus tersebut memungkinkan tubuh untuk menghasilkan energi dan hormon dalam menunjang produktivitas pada rentang waktu tertentu dan sebaliknya, menurun pada jangka waktu tertentu.  

Source: Siklus Ultradian (kosmotime.com)

Oleh karena itu, kita bisa memanfaatkan siklus ultradian untuk menunjang fokus agar lebih efektif. Biasanya tubuh akan mulai berenergi dan bekerja aktif pada rentang 1-2 jam pertama saat mulai belajar dan bekerja. Lewat rentang tersebut, tubuh akan mulai menunjukkan gejala kelelahan seperti stres, kantuk, dan sulit konsentrasi.  

Untuk menggunakan teknik ini, sama dengan teknik-teknik di atas. Persiapkan diri di depan meja belajar, lalu 

1. Siapkan timer dan atur untuk 90 menit dan mulailah beraktivitas,  
2. Jika timer berbunyi, ambil 20 menit sebagai waktu istirahat. 

Pembagian waktu tersebut akan mempermudah kita mengkalkulasi ritme ultradian di dalam tubuh kita. Sebagai tips, gunakan jeda 20 menit untuk mendapatkan istirahat maksimal, jauhkan diri dari pekerjaan dan lakukan hal sebaliknya seperti, jalan santai ataupun tidur. Dengan begitu, proses pemulihan akan menjadi lebih efektif.  

Perlu diingat bahwa setiap individu memiliki pola ultradian berbeda-beda, sehingga cara memanfaatkan siklus ultradian untuk belajar yang efektif dapat bervariasi untuk setiap orang. 

5. Time Blocking
Source: Ilustrasi Time Blocking (templatelab.com)

Tentunya, setiap orang pasti punya preferensi dan gaya belajar yang berbeda-beda. Jika teknik-teknik di atas nggak begitu cocok, jangan khawatir, kita bisa lakuin kustomisasi sendiri dengan cara sederhana. Cukup unduh aplikasi penjadwalan seperti Google Calendar, lalu susun  jadwal sesuai waktu belajar dan waktu istirahat senyaman kita. Saat menata jadwal belajar atau bekerja, kita juga bisa memilih salah satu dari ke-4 teknik di atas untuk menjaga fokus kita. 

Lebih lanjut mengenai Time Blocking, teknik ini merupakan salah satu cara untuk memanajemen dengan cara mengatur dan memblokir waktu untuk setiap tugas dan aktivitas dalam jadwal harian kita. Dengan cara ini, kita bisa memprioritaskan tugas penting dan menghindari gangguan atau distraksi selama waktu belajar yang ditentukan. Namun, perlu diketahui kalau bisa fokus belajar atau tidak itu bukan karena teknik-teknik yang kita gunakan, tapi balik lagi ke niat dan kemauan kita. 

Ingat, istirahat juga bagian dari produktivitas. Dengan memanfaatkan waktu istirahat kita dengan bijak, bukan nggak mungkin kinerja kita akan makin maksimal. Akhir kata, semoga membantu!