Banyaknya surat lamaran dan CV dilampirkan, panggilan interview yang hanya sebatas sapaan, dan berbagai kenggakpastian lain, sudah sering dialami para fresh graduate dan jobseeker di luar sana.
Di masa sekarang, terlebih masih transisi suasana pandemi, menyebabkan banyak kesulitan bagi masyarakat, salah satunya dalam mendapat pekerjaan.
Tercatat hingga bulan Februari, tingkat pengangguran terbuka di Indonesia sebesar 5,58%, meski sudah mengalami penurunan dari 6,26%. Jumlah pengangguran sampai saat ini masih mencapai 8,40 juta penduduk
Lantas, apa penyebab sulitnya para fresh graduate dan jobseeker dalam memperoleh pekerjaan? Mari kita simak poin-poin berikut ini.
1. Asal Melamar
Melamar bukan hanya sekadar melamar karena tiap pekerjaan memiliki tata caranya tersendiri, misalnya penulisan CV, format surat lamaran, kelengkapan dokumen, hingga latar belakang perusahaan. Seringkali para fresh graduate dan jobseeker mengabaikan hal-hal seperti ini, salah satunya saat menuliskan CV.
Untuk memperjelas latar belakang dan kemampuan kandidat, para recruiter biasanya memanfaatkan CV untuk menggali informasi. Lalu apa jadinya jika CV yang dibuat nggak dapat mendeskripsikan nilai si pelamar? Hal itu tentu akan menjadi nilai minus, terutama informasi atau kemampuan yang dicantumkan nggak relevan dan nggak valid, terlalu banyak informasi, isi terlalu panjang, dan yang paling fatal, melampirkan CV yang sama untuk banyak perusahaan.
Bukan hanya memenuhi persyaratan lamaran tanpa memedulikan isi dari dokumen, kita harus lebih memperhatikan ketentuan untuk melamar yang baik dan benar.
2. Ekspektasi Terlalu Tinggi
Bisa bekerja di perusahaan bergengsi dan berpenghasilan besar merupakan idaman semua orang, tetapi ada kalanya kita bersikap realistis. Meski banyak lowongan bertebaran, seringkali fresh graduate menyia-nyiakan kesempatan tawaran pekerjaan dengan alasan ingin memilih dan mencoba pekerjaan dengan posisi lebih baik.
Memiliki ekspektasi tinggi merupakan hal baik, tetapi untuk seorang fresh graduate yang minim pengalaman kerja akan kesulitan memperoleh pekerjaan yang sesuai keinginan. Jika hanya menanti untuk bisa berkarier di perusahaan besar dan menolak lowongan lain, kita akan kesulitan mendapatkan pekerjaan.
Mulailah berfokus pada mencari pengalaman, melatih kemampuan kerja, membangun mental, dan membentuk relasi, bukan nggak mungkin nantinya ekspektasi berkarier di perusahaan bergensi terwujud.
3. Minimnya Kualifikasi dan Pengalaman
Alasan utama recruiter memberikan penolakan pada fresh graduate maupun jobseeker di luar sana ialah minimnya pengalaman dan kualifikasi. Nggak bisa dipungkiri, hal tersebut sudah menjadi syarat tetap dalam mempertimbangkan kandidat, karena perusahaan harus menjaga kualitas sumber daya manusia mereka.
Nggak sesulit dulu, untuk mendaptkan skill dan pengalaman dapat dilakukan dengan mudah. Untuk memperoleh pengalaman, kita dapat mengikuti kelas seperti kursus online, program magang, kerja part-time hingga freelance.
4. Ketatnya Persaingan
Sama halnya seperti mengejar pasangan, kita akan dihadapkan dengan banyak pesaing. Kita akan dilirik jika memiliki keunikan atau kelebihan ketimbang yang lain.
Sama pula pekerjaan, perusahaan akan selalu mencari kandidat yang menarik perhatian dan memiliki alasan kuat untuk direkrut. Entah itu lebih berpengalaman, memiliki kualifikasi lebih baik, dan lain sebagainya.
Di tengah persaingan ketat, kita harus memiliki nilai lebih yang membedakan diri dengan para kandidat lain. Salah satunya adalah membangun personal branding, sehingga recruiter akan lebih mudah mengenal potensi kita.
Nggak hanya bergantung pada branding semata, kita harus tetap memiliki bukti branding, salah satunya adalah memiliki portofolio atau sertifikasi. Permasalahannya, untuk memperoleh sertifikasi keahlian itu nggak mudah. Yang pertama karena biayanya mahal, kedua untuk uji lolos tes serfikasi juga sulit.
Tapi jangan khawatir, di Universitas Mikroskil, kita akan diberi fasilitas pembelajaran untuk mendapatkan sertifikasi secara gratis. Salah satunya sertifikasi SAP.
Bagi yang ingin di perusahaan besar, seperti Daihatsu Motor, Pertamina, Telkomsel, hingga Aqua, sertifikasi SAP akan memperbesar kesempatan kita untuk di rekrut.
Baca juga:
– Sertifikasi Internasional Bikin Masa Depan Karier Cerah
– Bingung sama Passion Sendiri? Ini Tips Cari Minat dan Bakat!
– Ini Pendapat para Ahli tentang Minat dan Bakat Tak Sejalan!
5. Cepat Menyerah dan Nggak Percaya Diri
Tantangan utama para fresh graduate dan jobseeker dalam mencari pekerjaan adalah penolakan. Meski telah melampirkan berbagai dokumen lamaran, ujung-ujungnya hanya menjadi tumpukan kenggakpastian.
Di kala orang-orang telah berhasil menduduki posisi di perusahaan bergengsi, kita bahkan belum mendengar sahutan wawancara. Hal tersebut seringkali menurunkan semangat dan percaya diri.
Dalam melamar pekerjaan, penolakan sudah merupakan hal lumrah, malah dengan berbagai penolakan tersebut, kita dapat mendapatkan banyak pembelajaran berupa komunikasi, karakteristik pewawancara, format penulisan CV, serta yang paling penting adalah membentuk mental kita menjadi pribadi yang pantang menyerah.
Tetap percaya diri dan pantang menyerah, terapkan pembelajaran dari penolakan tersebut dan lihat hasilnya, bukan nggak mungkin impian untuk mendapatkan pekerjaan nantinya menjadi kenyataan. Akhir kata, tetap semangat!