Presentasimu Tersendat karena Demam Panggung? Ini 3 Tips Mengatasinya!

DILANSIR dari Virtual Speech, public speaking merupakan kegiatan berbicara di depan sekelompok audiens untuk menyampaikan informasi, hiburan, atau bujukan. Public speaking tidak hanya dibutuhkan dalam pengembangan karier, tapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itulah, kita pernah diminta bicara di depan kelas bahkan saat baru menduduki bangku sekolah dasar.

Kita akan lancar menebarkan buah pikiran dan lebih percaya diri jika menguasai public speaking dengan baik. Sayang, yang namanya grogi itu tak terelakkan saat kita disuruh presentasi. Namun, kabar baiknya, public speaking bisa, kok, dipelajari dan dikembangkan meskipun terdengar menakutkan. Ada banyak persiapan agar penampilan kita optimal dan tidak demam panggung. Simak tips-tips berikut!

Kenali Siapa Pendengar Kita

Dalam segi usia, jenjang pendidikan, status ekonomi sosial, dan beberapa poin lain dari audiens, kita perlu memperhatikannya agar materi tersampaikan, dipahami, dan audiens nggak jenuh kepada kita sebagai public speaker.

Contohnya, bila diundang sebagai public speaker dalam acara pelatihan kesehatan untuk murid SD, kita harus memikirkan kata-kata sederhana agar dapat dimengerti, sebab mereka tidak mungkin tahu bahasa ilmiah kesehatan. Kalimat dan gaya santai dengan gambar lucu tentu lebih disukai, apalagi ditambah gerak-gerik tubuh rileks. Rasa gugup juga bakal menghilang sendirinya! Ingat, bahasa tubuh juga dapat menghapus kejenuhan para pendengar, lho!

Kuasai Materinya

Untuk memperoleh hasil terbaik, salah satu caranya adalah kuasai materi. Hindari membaca terus agar terkesan lebih profesional di mata audiens.

Perlu dicatat, kita sebenarnya tidak perlu mengikuti 100% dari materi tertulis kita. Malah, improvisasi pada beberapa bagian akan membuat suasana presentasi lebih hidup. Dari memakai kata lebih simpel yang tiba-tiba tebersit di pikiran, selipan humor sesuai topik, dan lain-lain. Kepercayaan diri kita untuk berdiri di depan penonton akan bertambah karena kita telah menguasai materi.

Skrip bisa menjadi pilihan tepat kalau masih ragu. Tergantung kenyamanan, kita dapat membuat skrip berbentuk poin atau keyword-keyword tertentu agar merangsang ingatan jika ada bagian terlupakan. Atau melalui slide PowerPoint tertera kalimat singkat, video, gambar, atau audio untuk dijabarkan lebih dalam sesuai materi.

Bertutur dengan Jelas

Tutur jelas berarti tidak menimbulkan gumam, artikulasi, dan vokal jelas, sehingga mencegah pemicu audiens menjadi malas menyimak. Nada dan tempo juga perlu diatur, misalnya kecepatan bicara yang nyaman ditangkap pendengar agar tidak kesulitan menerima informasi. Di samping itu, kita sendiri juga sanggup mengatur napas.

Ingat, kurangi suara jeda seperti ‘ummm’ atau ‘eee’ agar tidak mengusik konsentrasi audiens. Public speaking yang perfect bersifat dinamis atau perhatian terhadap intonasi sehingga tidak monoton dan meninggalkan kesan ‘mati’ pada presentasi kita.

Jangan lupa, kontak mata pada beberapa pendengar bergantian juga menjadi bagian dari public speaking karena eye contact akan menjerat audiens kepada kita.

Baca juga: Seberapa Penting, sih, Menguasai Public Speaking untuk Diri Kita?

Itulah ketiga tips efektif dalam meningkatkan kemampuan public speaking. Tidak perlu khawatir jika merasa tidak maksimal, latihan masih bisa dilakukan sebelum Hari-H, seperti bicara di depan cermin, meminta penilaian dari teman, atau rekam suara sendiri untuk diperdengarkan kembali guna menyisir kesalahan yang terlewatkan.

Selamat berlatih!

Artikel Terkait