Mau ngerjain skripsi tapi kok mager, ya? Rasanya banyak banget drama yang harus dilewatin, mulai dari keribetan tahapan penelitian, tim yang nggak suportif, hingga mepet deadline. Capek, ya? Tetap semangat, ya!
Memang, menyelesaikan skripsi bisa menjadi sebuah tantangan yang cukup berat. Tapi, kita nggak sendirian, kok. Banyak mahasiswa juga merasakan hal yang sama. Kebosanan, takut gagal, bingung ngatur waktu, sulit cari referensi, memang akar dari hilangnya semangat kita. Sampai down, malah!
Oleh karena itu, artikel ini punya beberapa tips sederhana tapi ampuh untuk bantu kita tetap semangat dan fokus saat mengerjakan skripsi. Biar nggak nyiksa-nyiksa amat. Yuk, simak langsung!
1. Miliki mindset positif
Hal pertama sekaligus yang paling penting! Sebagai pejuang skripsi, kita harus punya mindset positif untuk lulus. Mindset positif penting untuk dimiliki ketika akan mengerjakan skripsi. Alih-alih merasa terbebani, kita sebaiknya memandang skripsi sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang. Fokus pada tujuan akhir bakal bantu kita tetap termotivasi.
Nah, percayalah bahwa usaha dan kerja keras dapat memberikan hasil yang memuaskan. Jangan takut mencoba hal baru, atasi semua masalah yang muncul selama proses penelitian.
2. Punya jadwal teratur
Nah, mindset positif aja nggak cukup. Kita butuh aksi! Kita bisa mulai dengan punya jadwal sebagai patokan. Dengan adanya jadwal, progress skripsi bakal tetap on track.
Jangan asal-asalan, jadwal yang dibuat harus disertai durasi yang jelas, seperti kapan harus mengumpulkan referensi, mengolah data, menulis, hingga waktu revisi. Usahakan jadwal di atur pada waktu efektif, fleksible, dan pastinya dengan deadline yang realistis.
Dengan membuat jadwal, tanggung jawab jadi nggak menumpuk. Kita jadi nggak gampang kelelahan dan stress. Pengerjaan juga makin efektif dan efisien.
3. Skripsi-Life Balance
Skripsi itu penting, tapi kesehatan batin dan jasmani nggak kalah penting. Manusia itu bukan mesin, kita juga bisa kelelahan dan kehabisan tenaga. Kalau ujung-ujungnya burn out apalagi sakit, skripsi juga nggak bisa ngerawat kita. Kerjaan juga tentunya nggak bakal kelar.
Oleh karena itu, sisihkan waktu untuk istirahat dan bersosialisasi. Kita bisa luangkan waktu melakukan hobi maupun kegiatan pereda stress seperti, olahraga atau menonton film favorit.
Pastinya, kita bakalan lebih fokus. Kualitas skripsi juga pastinya makin meningkat. Jadi minim revisi, deh!
4. Cari dukungan
Kita itu nggak sendiri, kita punya Teman, saudara, keluarga atau pasangan sebagai support system. Terkadang, dikala stress dan rasa lelah melanda, kita butuh mereka untuk mengatasi perasaan tersebut. Bisa mendiskusikan apa yang sedang kita hadapi. Minta dukungan moral serta motivasi mereka. Berhasil mengutarakan perasaan kita akan membantu melepas penat dan meredakan stress yang dirasakan.
Nggak sebatas teman dan keluarga, dosen pembimbing juga bisa menjadi sumber dukungan. Konsultasikan permasalahan atau kesulitan yang dihadapi saat penelitian, minta masukan dan saran yang ada.
5. Hindari multitasking
Yang namanya mengerjakan sesuatu, itu nggak bisa dalam suatu waktu. Termasuk skripsi, coba untuk fokus pada satu tugas terlebih dahulu, selesaikan lalu pindah ke bagian berikutnya. Hal ini membantu kita terhindar dari kewalahan dan pastinya lebih mudah mengatur waktu.
Penyakit ini kerap muncul kalau udah mepet deadline atau jadwal revisi. Ingat, ya, mahasiswa hebat itu bukan jago multitasking, tapi yang bisa fokus pada satu tugas dan punya pengaturan waktu baik. Konsisten dengan jadwal kita, jangan tergiur dengan godaan multitasking. Bukan cepat siap, yang ada hanya buang-buang waktu. Makin stress malah.
Kalau dikerjakan secara bertahap, kita bakal merasa lebih produktif dan semangat untuk menyelesaikan bagian dan tugas berikutnya.
Berhadapan dengan skripsi emang nggak mudah. Namun, jangan biarkan rasa takut dan stress menguasai diri. Perlu diingat bahwa skripsi hanyalah sebagian kecil dari hidup yang akan dijalani. Jadikanlah proses menyelesaikan skripsi sebagai peluang untuk belajar dan mengembangkan diri. Tetap ingat untuk menjaga keseimbangan hidup. Akhir kata, yang semangat, ya. Semoga sukses meraih gelar sarjana yang diidamkan.