“Jangan aku, ah! Aku introvert”
“Malu, aku introvert, kamu aja yang maju”
Kita suka ngelontarin alasan-alasan di atas saat dihadapin sama situasi sosial yang bikin kita jadi pusat perhatian. Mulai dari melewatkan kesempatan, sampe gak mau ambil resiko karena takut gagal, malu, atau nggak pede. Alasan paling simpel, sih, karena kita introvert!
Pertanyaannya, emang introvert begitu, ya? Atau mungkin kita cuma pemalu? Hmm, perlu kita telaah lebih jauh, nih. Yuk, diskusiin bareng!
Perbedaan introvert dan pemalu
1. Defenisi introvert dan pemalu
Sekilas mirip. Tapi aslinya beda! pemalu itu sifat, sementara introvert itu tipe kepribadian. Lengkapnya gini, deh.
Pemalu itu kecenderungan yang bikin orang merasa canggung atau nggak nyaman sama situasi sosial. Mereka suka overthinking dan khawatir dengan cara pandang orang lain. Mereka suka menghindari dari situasi yang memperlihatkan diri, seperti ngomong di depan umum atau ikutan percakapan rame-rame. Plus, mereka juga agak risih kalo terlalu banyak diperhatiin.
Nah, beda lagi sama introvert, ini adalah tipe kepribadian yang suka mikirin hal-hal mendalam. Mereka itu dapet energi dari waktu sendiri dan mengutamakan kualitas daripada kuantitas. Jadi, bukan berarti mereka anti-sosial atau nggak mau berinteraksi, ya. Mereka malah merasa segar dan bertenaga setelah punya waktu sendiri.
2. Tujuan menyendiri
Sama-sama pendiem, tapi motifnya beda! Aktivitas sosial dan keramaian itu bener-bener menguras energi para introvert, apalagi kalau sama orang yang nggak sefrekuensi. Baterainya bisa langsung habis! Oleh karena itu, mereka punya cara unik untuk menghemat tenaga, yaitu menyendiri dan membatasi aktivitas. Energy saving mode!
Mereka yang pemalu, bisa aja nggak lagi dalam kondisi kehabisan energi, dan tetap memilih untuk menyendiri karena rasa malu saat berinteraksi. Jadi, mereka lebih memilih menjauh dari situasi yang bisa memicu rasa malu tersebut.
3. Respon situasi sosial
Kalau soal ngajak nimbrung, berbicara di depan umum, atau interaksi sama orang lain, mereka yang pemalu pasti punya beragam cara untuk menghindar. Mereka nggak bakal suka terlibat interaksi yang jadiin mereka pusat perhatian. Kalau introvert bakal fine-fine aja, sih! Mereka bisa aja terlibat dalam percakapan atau aktivitas bersama. Asal kegiatannya nggak memaksa mereka ngeluarin terlalu banyak energi.
4. Cara interaksi
Nah, dari semua perbedaan yang ada, yang paling kelihatan adalah gimana cara mereka menghadapi lingkungan baru. Biasanya, mereka yang pemalu lebih suka diam dan nunggu orang lain untuk buka percakapan. Rasanya kikuk dan kurang pede aja ambil inisiatif berinteraksi.
Introvert nggak bakal segan untuk mulai percakapan atau mencairkan suasana. Mereka itu bisa basa-basi, cuma, nggak sering dilakuin apalagi sama orang baru. Soalnya bakal nguras energi dan terkesan buang-buang waktu. To the point aja!
Kesimpulan
Nah, sekarang udah paham, kan? Intinya, penting untuk memahami perbedaan pemalu dan introvert. Meski sering dipake di konteks yang sama, sebenarnya punya konotasi yang berbeda.
Penting untuk mengenal diri sendiri, dan jujur sama perasaan kita. Nggak perlu menggunakan label introvert buat nutup-nutupin rasa malu atau ketidaknyamanan kita dalam situasi sosial. Kalo emang condong ke pemalu, bisa belajar teknik-teknik sosialisasi tentang kecemasan atau pelatihan komunikasi biar makin pede! Akhir kata, semoga membantu!
Mau dapat rekomendasi artikel kayak gini? Bisa langsung subscribe lewat newsletter di bawah atau pantengin terus blog.mikroskil.ac.id