Sidang skripsi! Momen yang ditunggu-tunggu sekaligus bikin jantung berdebar kencang. Beneran, deh, nggak sedikit mahasiswa yang makin menjelang sidang, makin grogi, gugup, bahkan overthinking. Belum lagi ketemu dosen penguji yang terkenal killer. Keburu jiper duluan, nih!
Kabar baiknya, di artikel ini udah dirangkum tips yang bisa banget kita coba untuk mengatasi perasaan-perasaan tersebut. Apa aja, ya? Simak!
1. Persiapan matang
Takut, cemas, dan grogi – bisa jadi muncul karena kurang keyakinan sama diri sendiri. Walaupun tips mengatasi grogi kadang ampuh, sebenarnya akar masalahnya ada di bagian persiapan kita.
Langkah pertama, kita harus betul-betul paham apa yang ada di skripsi kita. Rangkum pokok-pokok pentingnya, biar mudah diingat. Terus, pelajari teknik presentasi yang bagus, dan jangan lupa, kenali juga karakter dari dosen penguji kita. Nanya-nanya ke senior atau alumni biar kita tahu pertanyaan dan diskusi yang biasanya muncul.
Nah, terakhir, latihan terus! Mulai dari presentasi depan kaca, ke teman, atau keluarga. Pastikan kita benar-benar siap untuk masuk ruang sidang dengan percaya diri.
2. Visualisasi keberhasilan
Kadang, untuk meyakinkan diri, kita perlu bangun motivasi internal, salah satunya lewat bangun ekspektasi diri sendiri, tips ini bakal lumayan ampuh untuk menenangkan pikiran kita.
Visualisasikan sukses kita pas sidang. Bayangin kita lagi berdiri di ruang sidang, presentasi berjalan mulus, dan dosen-dosen pada senyum puas. Semua mata tertuju pada kita dan merasa bangga atas pencapaian sendiri.
3. Jangan membandingkan diri dengan orang lain
Perasaan negatif seringkali timbul karena kebiasaan kita membanding-bandingkan diri dengan orang lain. Misalnya, saat melihat teman seangkatan punya judul skripsi yang lebih oke dan maju lebih jauh, bahkan udah sempro duluan atau lihat mereka dapet dosen penguji yang enteng, parahnya lagi, mereka mungkin kelihatan cuek dan santai menjelang sidang. Nah, dari situlah bakal muncul pertanyaan-pertanyaan kayak, “Ntar sidangnya bisa gak ya?”, “Bisa melewati ini semua gak ya?”
Tapi, yang perlu kita ingat, membanding-bandingkan diri gak ada ujungnya. Kalau tujuannya positif, misalnya buat jadi motivasi, itu oke. Tapi, kalau hasilnya malah bikin kita merasa pesimis dan meragukan diri sendiri, itu yang nggak sehat. Malah bisa bikin kita stres, bimbang, bahkan down. Sebaiknya, kita fokus ke diri sendiri. Progress teman bisa jadi bahan evaluasi, bukan buat lomba-lombaan. Jadikan perbandingan sebagai inspirasi, bukan alat buat ngerendahin diri sendiri.
Baca Juga: Mahasiswa Akhir Wajib Tahu! Skripsi Tak Lagi Menyiksa dengan 5 Tips Ini!
4. Relaksasi dan istirahat
Nggak sedikit dari kita yang suka overthinking dan terjebak dalam lingkaran kecemasan, sampe-sampe tidur jadi terganggu. Padahal, buat dapetin performa terbaik, kita justru butuh tidur cukup biar fokus pas sidang.
Emang bener, pikiran-pikiran itu bakal terus menghantui. Makanya, penting bagi kita mengambil jeda dari itu semua. Coba luangkan waktu buat nikmatin hobi atau lakuin hal yang bisa bikin kita lupain sejenak soal sidang.
Gak cuma itu, curhat atau ngobrol sama temen juga bisa jadi pelarian. Siapa tau mereka punya pandangan atau saran yang bikin kita merasa lebih tenang. Satu lagi, jaga makan! Hindari minuman berkafein, berenergi atau manis yang berlebih.
5. Terima dan sadari perasaan
Nggak masalah kalo kadang-kadang kita ngerasain perasaan negatif kayak takut, cemas, atau overthinking. Itu normal, nggak berarti kita adalah tipe orang yang selalu berpikiran negatif.
Tapi, yang penting, jangan biarkan pikiran-pikiran negatif itu tertanam di kepala kita, ya! Soalnya nggak semua yang kita pikirin bakal jadi kenyataan, kan? Fokus aja pada proses yang dilalui, bukan cuma hasil akhirnya, hasil nggak selalu ada di tangan kita.
Nah, itu tadi tips untuk bantu kita makin kuat dan tegar menghadapi ketakutan menjelang sidang. Selagi mempraktekkannya dengan benar, mudah-mudahan bisa bantu atasi kecemasan hingga overthinking di kepala kita. Semangat sidangnya!