SIAPA yang nggak kenal makhluk laknat satu ini? Cukup memamerkan manuver terbang menakjubkannya saat kita lagi makan, nafsu makan seketika hilang digantikan panas kepala otak. Terutama pas serangga kotor pembawa penyakit itu tanpa rasa bersalah hinggap di salah satu hidangan utama kita, nggak ada umpatan di mulut pun dosa sudah bertambah dengan sumpah serapah di sanubari.
Ada yang benci nyamuk juga? Plot twist-nya nyamuk sama lalat kerabatan, mereka termasuk ordo Diptera—berciri khas punya sepasang sayap tipis dan sepasang lagi menjadi penstabil. Perbedaannya, lalat tentu lebih lihai dari nyamuk. Nyamuk bisa ditepuk dan meninggoy, tapi kalau lalat, kita belum angkat tangan saja dia sudah kabur duluan. Bahkan, salah satu jenis lalat—lalat kuda—disebut-sebut memegang rekor serangga penerbang tercepat dengan kecepatan mencapai 145 km/jam!
Mengapa begitu?
Dikutip dari Live Science, lalat bisa terbang kayak pesawat jet itu karena keunikan sayap penstabilnya, sehingga mereka bisa melakukan aerobatiklima puluh kali lebih cepat daripada kedipan mata kita.
Selain itu, kelincahan lalat nggak sepenuhnya karena sayap, tapi kekurangan pada penglihatan mereka yang tidak bisa fokus pada suatu titik. Yah, dari kekurangan itu pula, timbul suatu kelebihan: mata mereka menangkap kilat cahaya empat kali lebih cepat dari kita, sehingga dapat melihat lingkungan sekitarnya secara slow motion! Inilah kenapa lalat bisa menghindari ajalnya dari manusia dengan mudah.
Sebagai catatan sampingan, mata lalat bersifat majemuk dan memiliki ribuan ommatidia—reseptor cahaya—yang saling menyatu dan menampilkan satu gambar utuh di penglihatan lalat. Keren banget, ya?