Milenial Harus Tahu! Inilah 6 Manfaat LinkedIn yang Bisa Bantu Tingkatkan Kariermu 

Ilustrasi LinkedIn

Banyak milenial cenderung tertarik dengan media sosial seperti Instagram, TikTok, YouTube, dan sejenisnya, dibandingkan dengan LinkedIn. Banyak yang beranggapan bahwa aplikasi satu ini strict  dan nggak asik lantaran hanya diisi konten seputar karier dan pekerjaan. Intinya nggak seru, deh! 

“LinkedIn hanya untuk kalangan pengusaha hebat” 

“LinkedIn nggak sepopuler Instagram” 

Nah, sayangnya, persepsi tersebut justru menghilangkan kesempatan besar generasi milenial dalam mengembangkan karier mereka. 

Mengapa LinkedIn Penting Untuk Milenial

Kalau dilihat-lihat, LinkedIn itu salah satu sosial media powerful, lho! Bisa banget bantu memperluas potensi karier kita.  

Di tengah persaingan karier semakin ketat, terutama bagi para milenial, membutuhkan pengenal atau reputasi sebagai pembeda antara potensi satu dengan lainnya. LinkedIn bisa menjadi salah satu media untuk menunjukkan identitas tersebut di dunia profesional.  

Kelihatannya menarik, kan? Kalau begitu, mari kita kupas manfaat dari sosial media karier yang satu ini.  

Apa Aja Manfaatnya?

1. Ajang Branding

LinkedIn bisa menjadi media yang cukup menarik untuk para milenial terutama dalam hal pamer, tapi konteksnya beda, ya. Bukan flexing kekayaan atau sejenisnya, melainkan prestasi dan pengalaman kita. Singkatnya branding, deh. 

Nah, untuk kalian para milenial yang merasa prestasi dan kerja keras seakan nggak dilirk, bisa banget menonjolkannya lewat LinkedIn. Kita bisa memasukkan pengalaman kerja, sertifikasi, portofolio proyek, hingga pencapaian di jenjang pendidikan maupun karier sebagai bentuk branding diri. 

Seperti sosial media lainnya, kita juga bisa posting konten atau artikel, serta berinteraksi dengan pengguna lain melalui fitur like dan komentar.  

Jika profil kita terlihat bagus, nggak menutup kemungkinan recruiter bakal tertarik dan membuka peluang kerja lebih besar bagi kita. 

2. Lowongan pekerjaan yang sesuai 

LinkedIn bisa memudahkan kita menemukan pekerjaan yang sesuai. Tinggal cari kata kunci terkait perusahaan atau pekerjaan yang diminati, kita akan disuguhkan beragam rekomendasi lowongan kerja yang ada. Praktis, kan?  

Ketimbang mencari lowongan kerja di Google atau mengandalkan rekomendasi hingga info yang belum jelas kepastiannya, LinkedIn menawarkan rekomendasi lowongan kerja yang lebih terpercaya dan terjamin keasliannya. Hal ini meminimalisir resiko terjebak lowongan kerja bodong maupun penipuan yang merugikan. 

Nggak hanya itu, kalau tak kunjung menemukan rekomendasi yang tepat, LinkedIn juga memiliki fitur-fitur yang dapat membantu, seperti status Open to Work sebagai penanda bahwa kita sedang mencari pekerjaan, serta preferensi pekerjaan yang dapat disesuaikan dengan profil dan branding kita.  

3. Jaringan profesional yang luas 

Perjalanan membangun branding  profesional nggak akan cepat berakhir. Dengan LinkedIn, memungkinkan kita untuk membangun jaringan yang lebih luas. Salah satunya menjalin relasi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang profesional mulai dari teman, kolega, atasan, klein, mentor hingga recruiter

Jika kita andal dalam membangun koneksi dan melakukan interaksi, peluang dipastikan menyusul, kan? 

4. Koneksi dengan perusahaan 

Agar dipercaya dan terkesan dekat dengan perusahaan, kita tentu harus terlihat mengenal dan memahami perusahaan yang dituju dengan baik. Nah, LinkedIn merupakan lapak tepat untuk menelusuri informasi tersebut.  

Ikuti halaman perusahaan yang diminati kemudian telusuri dan pelajari informasi terkait perusahaan, seperti sejarah, nilai-nilai, produk atau jasa yang ditawarkan, hingga update-an terbaru mereka. 

Selain itu, kita juga bisa coba lakukan koneksi dengan karyawan perusahaan yang mungkin dapat memberikan insight atau tips tentang proses perekrutan maupun kualifikasi yang dibutuhkan. Bakal berguna sebagai persiapan saat melamar kerja nantinya. 

5. Tren dan perkembangan industri  

Satu hal lagi, recruiter itu suka sama kandidat dengan pengetahuan luas, lho. Terutama yang update dengan tren dan kondisi dari industri terkini. Bikin kita terlihat aware dan tertarik dengan bidang yang dilamar. Auto Green Flag! 

Hal tersebut bisa kita dapetin dengan rajin menggali informasi lewat konten-konten yang tersedia di LinkedIn. Bisa lewat artikel-artikel informatif dari sumber terpercaya seperti Forbes, Harvard Business Review, atau The Economist. Kita bisa ikuti topik-topik tertentu untuk mendapatkan konten-konten terkait.  

Selain meyakinkan recruiter, berbekal informasi tersebut, rencana karier kedepan bisa makin jelas, lantaran, kita bisa melihat dengan jelas mana karier yang menjanjikan ataupun sedang naik daun untuk ditekuni.  

6. LinkedIn Learning 

LinkedIn juga menyediakan fitur premium untuk meningkatkan kompetensi para penggunanya. Salah satunya adalah LinkedIn Learning.  

Fitur ini menyediakan ribuan kursus online dari berbagai bidang seperti bisnis, teknologi, kreatifitas, dan sebagainya yang bisa diikuti oleh pengguna LinkedIn. Dalam kurikulum kursus yang disediakan, terdapat video tutorial oleh para ahli berkualitas. Dengan menyelesaikan kursus tertentu, kita bakal dapetin sertifikat sebagai tanda keikutsertaan, yang tentunya memiliki nilai jual tinggi. 

Selain itu, pengguna premium bakal mendapatkan layanan lain seperti Unlimited Search, InMail Credits, dan Analytics. Namun, fitur-fitur di atas nggak sepenuhnya gratis, ya. Pengguna harus membayar biaya langganan. 

Baca Juga:
Berikut Pengertian Soft Skill dan Hard Skill biar Nggak Tertukar di CV!
Sulit Mendapatkan Pekerjaan? Bisa Jadi 5 Hal Ini Penyebabnya

Kesimpulan

Di era digital ini, LinkedIn merupakan salah satu aplikasi penting bagi milenial. Sebagai generasi yang makin aktif, para milenial harus lihai menemukan celah hingga peluang bersaing biar nggak ketinggalan.   

Bukan berarti sosial media lain itu nggak bagus, ya! Malahan, kita bisa manfaatkan sosial media lain sebagai sarana branding pula, misalnya Instagram dengan akun personal protofolionya dan Facebook sebagai lapak komunitas online. Pokoknya banyak lagi, deh! Nantinya kaitkan akun-akun tersebut pada LinkedIn sebagai media promosi. Lengkap, deh! 

Demikianlah artikel mengenai pentingnya LinkedIn bagi para milenial. Terlepas dari persepsi yang menganggap LinkedIn kurang seru, kenyataannya LinkedIn adalah aplikasi  powerful, kan? Akhir kata, semoga membantu! 

Artikel Terkait